Federasi sepak bola dunia, FIFA dikabarkan akan mengirimkan staf ke Indonesia untuk memantau pertandingan leg pertama babak semifinal Piala AFF 2022 melawan Vietnam di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) 6 Januari 2023.
Selain FIFA, pertandingan Piala AFF antara Timnas Indonesia melawan Vietnam juga akan diawasi langsung oleh perwakilan konfederasi sepak bola Asia, AFC.
Pihak AFC dikabarkan akan mengirimkan petugas keamanan untuk mendampingi skuat Vietnam.
Kehadiran FIFA dan AFC di pertandingan Piala AFF menjadi yang pertama sepanjang sejarah. Kehadiran perwakilan AFC dan FIFA pun jadi sindiran media Vietnam.
Baca Juga:Pelatih Vietnam Akui Timnas Indonesia Bukan Lawan Mudah, Tapi Pede Bisa Menang
"Dengan demikian, leg pertama semifinal antara Vietnam dan Indonesia akan memiliki 2 pengawas pertandingan. Ini belum pernah terjadi dan menjadi preseden untuk Piala AFF," tulis laporan thethao247.vn
Turunnya perwakilan FIFA dan AFC ini untuk mencegah kembali terulangnya kejadian insiden bus Thailand yang diserang oleh sejumlah oknum suporter Indonesia. Media Vietnam itu juga menyinggung soal tragedi Kanjuruhan yang menewaskan banyak Aremania tersebut.
Terkait kehadiran perwakilan FIFA dan AFC, pihak timnas Vietnam mengaku merasa tenang. Menurut media lokal Vietnam, kehadiran perwakilan FIFA dan AFC akan membuat PSSI memperketat keamanan dan keselamatan pertandingan.
Sebelumnya, Asisten pelatih timnas Thailand, Luis Viegas mengaku sangat geram dengan kejadian yang dialami skuat tim Gajah Perang saat lakoni pertandingan Piala AFF 2022 melawan Timnas Indoensia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), 29 Desember 2022.
Seperti diketahui jelang pertandingan melawan Timnas Indonesia, bus yang membawa ofisial dan pemain Thailand mendapat serangan dari suporter saat akan memasuki SUGBK.
Baca Juga:Shin Tae-yong Akui Tidak Puas dengan Performa Timnas Indonesia di Piala AFF 2022
Luis Viegas mengaku tak habis pikir hal seperti itu masih terjadi di sepak bola. Viegas pun kemudian mengingat lagi cerita dari Abel Camara, striker Arema saat pecah tragedi Kanjuruhan.
"Saya tidak bisa membayangkan hal-hal yang ia ceritakan saat banyak orang mati di sisinya," ungkap Viegas seperti dilansir dari Tribuna.
Viegas pun menceritakan detik-detik saat para pemain keluar dari hotel menuju ke SUGBK. Viegas menyebut ada keanehan yang dirasakannya saat itu.
"Ada sebuah keanehan sebelum kami berangkat menuju ke stadion. Biasanya perjalanan hanya menempuh waktu 10 menit untuk sampai ke sana. Tapi kami terhambat 45 menit karena ada gerombolan suporter menghadang kami,"
"Banyak pemuda yang menutupi wajah dan mata mereka, lalu mengulurkan jari tengah ke arah kami. Jelas aku terganggu," kata Viegas.
Saat berada di kerumunan suporter tersebut, Viegas mengatakan tiba-tiba laju bus sempat terhenti. Ia memperkirakan sekitar dua menit bus tak bergerak.
"Tiba-tiba bus berhenti dan mereka mulai menyerang. Saya berada di depan bus, saya berada di area yang paling banyak terdapat supoter di luar. Lalu kaca jendela pecah dan mereka mencoba masuk lewat pintu sopir,"