Dua kontestan Piala Dunia 2022, Belgia dan Kanada dijuluki sebagai tim Generasi Emas. Sayang tim generasi emas itu sudah karatan saat datang ke Qatar.
Delapan tahun lalu, Belgia sangat berkilau. Para pemain mereka naik daun, sarat dengan talenta muda dan penuh terobosan untuk bisa meraih gelar pertama di kompetisi internasional.
Selama bertahun-tahun, Belgia kerap menduduki peringkat pertama di rangking FIFA, meski selama berstatus generasi emas, Belgia belum pernah satu pun meraih gelar juara.
Jangankan meraih gelar di satu kompetisi resmi, Belgia di FIFA Matchday pun pontang panting. Seperti saat mereka kalah 1-2 dari Mesir di laga terakhir sebelum Piala Dunia 2022.
Baca Juga:Ivan Zamorano Jagokan Spanyol ke Final Piala Dunia 2022, Lawannya Tim dari Amerika, Siapa?
Di pertandingan pembuka grup F Piala Dunia 2022, Belgia melawan tim generasi emas lainnya, Kanada. Hanya satu gol yang tercipta dan Setan Merah meraih tiga poin perdana lewat gol Michy Batshuayi.
Hasil pertandingan yang jauh dari harapan publik. Belgia mendapat julukan generasi emas saat tampil di Piala Dunia 2022. Julukan itu terus disematkan kepada mereka hingga Piala Dunia 2018 di Rusia.
![Timnas Belgia [JACK GUEZ / AFP]](https://media.suara.com/suara-partners/gol/thumbs/1200x675/2022/11/28/1-timnas-belgia.jpg)
Sayangnya tak ada satupun gelar mampu diraih oleh Eden Hazard dkk. Prestasi terbaik mereka hanya menjadi juara ketiga di Piala Dunia 2018 -- gelar yang lebih baik dibanding tim fair play pada Piala Dunia 2002.
Padahal skuat Belgia bertabur pemain bintang yang bermain di klub-klub papan atas Eropa. Satu hal yang dilupa dari skuat generasi emas ini ialah mereka tak mempunyai sosok.
Sosok berpengalaman yang memiliki rekam jejak terbaik di tingkatan klub. Eden Hazard yang diharapkan justru seperti Gareth Bale di Wales, berkutat dengan cedera.
Baca Juga:Berang-berang Ini Kembali Ramal Jepang Raih Kemenangan Kedua di Piala Dunia 2022
Padahal Hazard punya status peraih gelar Liga Champions bersama Real Madrid. Namun saat bermain di tingkatan klub, tak ada yang istimewa yan mampu ditampilkan.
Pun dengan bomber gahar milik Inter Milan, Romelu Lukaku. Bersama Chelsea, Lukaku sempat meraih trofi Piala Dunia Antarklub. Di Qatar, Lukaku juga berkutat dengan cedera.
Tengok saja kedua pemain tersebut di atas belum mampu mencetak gol. Satu-satunya gol Belgia di Piala Dunia 2022 dicetak striker spesialis pinjaman, Michy Batshuayi.
Pun di sektor lain. Kiper Thibaut Courtois yang diharapkan jadi tembok pertahanan kokoh tak berdaya saat menghadapi Maroko di matchday kedua. Dua gol bersarang ke gawang kiper berusia 30 tahun tersebut.
Pengalaman bermain di Atletico Madrid, Chelsea hingga Real Madrid tak terlihat pada penampilan Courtois. Rapuhnya Courtois membuat pemain Belgia jadi tak bernyali.
Pasca kalah dua gol tanpa balas dari Maroko, Belgia punya kans tipis untuk bisa lolos ke babak 16 besar. Anak asuh Roberto Martinez itu harus hadapai runner up Piala Dunia 2018, Kroasia di laga terakhir grup F.
![Kroasia vs Kanada ; Piala Dunia 2022 Qatar [Permata SAMAD/AFP]](https://media.suara.com/suara-partners/gol/thumbs/1200x675/2022/11/28/1-kroasia-vs-kanada-piala-dunia-2022-qatar.jpg)
Kanada Generasi Emas yang Layu sebelum Berkembang
Kondisi lebih miris juga terlihat di tim Kanada. Sebelum perhelatan Piala Dunia 2022, Kanada digadang-gadang sebagai generasi emas.
Julukan ini disematkan ke Kanada pasca meraih tiket ke Qatar setelah absen di Piala Dunia cukup lama. Kanada terakhir main di Piala Dunia 1986.
Tim berjuluk Les Rouges ini saat babak kualifikasi zona Concacaf mampu robohkan dominasi Amerika Serikat dan Meksiko.
Sejak diasuh oleh pelatih muda John Herdman pada 2018, Kanada diprediksi akan menjelma menjadi tim generasi emas. Sayang generasi emas ini layu sebelum berkembang di Piala Dunai 2022.
Dua kekalahan di laga grup F Piala Dunia 2022 membuat Kanada menjadi tim kedua setelah Qatar yang tersisih.
Julukan generasi emas Kanada sebenarnya tersemat berkat meroketnya Alphonso Davies. Ya, Alphonso Davies adalah wajah timnas Kanada, seperti Hazard di Belgia.
Alphonso Davies yang cetak gol tercepat di Piala Dunia 2022 saat melawan Kroasia tak bisa berbuat banyak untuk membangkitkan Kanada.
Sebelum Piala Dunia 2022, Alphonso Davies sebenarnya diragukan tampil karena alami cedera hamstring. Namun ia masih bisa tampil di matchday pertama dan kedua.
Sebenarnya Kanada tidak hanya Alphonso Davies. Di tim ini juga ada talenta muda lainnya seperti Jonathan David dan Tajon Buchanan. Namun keduanya minim pengalaman kompetisi internasional.
Sama seperti Belgia, Kanada si tim generasi emas punya kekurang terbesar yakni keduanya tak memiliki DNA juara. Faktor ini yang buat keduanya jadi pecundang di Piala Dunia 2022.